ANGKET24.ID-TANGSEL – Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany pastikan Kota Tangsel akan ikuti kebijakan yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Banten. Salah satunya jika Gubernur Banten, Wahidin Halim menetapkan penerapan PSBB seperti di awal.
Airin menjelaskan saat ini DKI melakukan penerapan PSBB seperti awal lagi, dimana beberapa sektor usaha ditutup dan memberlakukan lagi WFH pada seluruh perusahaan. Kemudian beberapa pusat keramaian, ditutup agar mengurangi pengumpulan banyak orang.
”Tangsel sudah PSBB, kita ikuti Gubernur Banten. Jadi keputusannya berdasarkan gubernur banten dan tentu pasti Gubernur Banten akan melihat berdasarkan data yang kita punya,” kata dia.
Airin menyambut baik dengan diberlakukannya PSBB awal di DKI. Dengan alasan banyak Warga Tangsel yang tidak perlu berpergian ke Jakarta. Sebagaimana diketahui bahwa mobilitas Warga Tangsel ke DKI sangatlah tinggi.
”Kalau nanti misalnya ada pengurangan kegiatan aktivitas di DKI jakarta itu pun mudah-mudahan bisa mengurangi yang positif dan OTG di Tangerang Selatan,” kata dia.
Sementara untuk mengikuti PSBB yang ditetapkan oleh Pemerintah DKI, Airin menjelaskan bahwa di Tangsel seluruh pasien tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri. Jikapun tidak bisa maka pasien dimasukan ke RLC atau Rumah Lawan Covid. ”Jika ditemukan diperkantoran positif segera kita lokdown 3 hari dengan lakukan rapid tes dan tracking,” kata dia.
Namun, jika memang diperlukan penerapan PSBB awal, Airin memastikan bahwa dirinya akan melakukan apapun kebijakan yang sudah ditentukan terutama dari pihak provinsi. ”Bisa, bersedia. Karena kan itu kebijakan. Saya yakin kalau provinsi akan melihatnya secara luas, kita ikut aja,” katanya.
Sementara saat ini Airin akan berusaha untuk memperhatikan kebijakan yang sudah ditentukan oleh DKI dan seperti apa imbas yang akan terjadi di Kota Tangsel. Dikhawatirkan karena kebijakan yang berebeda, warga DKI yang mungkin ingin menghabiskan waktu luang justru pergi ke Tangsel.
Terakhir dia memastikan bahwa pemerintah akan senantiasa menciptakan kebijakan untuk melindungi warganya. Dengan pertimbangan kebijakan apa yang dibuat DKI pasti akan berpengaruh. Misalnya kalau WFH itu lebih banyak lagi seperti di awal, secara otomatis Tangsel akan lihat sejauh mana progres perkembangan data perharinya seperti apa. ”Misalnya banyak warga DKI yang ke kita, ke mall terus ternyata menambah angka positif ratenya diatas satu pasti kita akan memperketat,” kata dia.(Edy)
#humas-kominfo